2011 in review

The WordPress.com stats helper monkeys prepared a 2011 annual report for this blog.

Here’s an excerpt:

A San Francisco cable car holds 60 people. This blog was viewed about 2,100 times in 2011. If it were a cable car, it would take about 35 trips to carry that many people.

Click here to see the complete report.

2010 in review

The stats helper monkeys at WordPress.com mulled over how this blog did in 2010, and here’s a high level summary of its overall blog health:

Healthy blog!

The Blog-Health-o-Meterâ„¢ reads This blog is doing awesome!.

Crunchy numbers

Featured image

A helper monkey made this abstract painting, inspired by your stats.

A Boeing 747-400 passenger jet can hold 416 passengers. This blog was viewed about 1,900 times in 2010. That’s about 5 full 747s.

 

In 2010, there were 34 new posts, not bad for the first year!

The busiest day of the year was June 30th with 36 views. The most popular post that day was Amsal 10:19 Kualitas, bukan kuantitas bicara.

Where did they come from?

The top referring sites in 2010 were hikmatpembaharuan.wordpress.com, facebook.com, id.wordpress.com, google.co.id, and rezekimurah.com.

Some visitors came searching, mostly for bahasa verbal, amsal sulaiman, menjadi berkat bagi orang lain, bahasa verbal dan non verbal, and amsal 11.

Attractions in 2010

These are the posts and pages that got the most views in 2010.

1

Amsal 10:19 Kualitas, bukan kuantitas bicara February 2010
1 comment

2

Amsal 10:10 Bahasa verbal dan non verbal February 2010

3

Amsal 10:32 Tulus dan menyenangkan March 2010

4

Amsal 11:1 Standar Ganda March 2010

5

Amsal 11:2 Sombong membawa malu… March 2010

Amsal 11:2 Sombong membawa malu…

Amsal 11:2 Ketika kecongkakan datang, aib pun datang, tetapi bersama kerendahan hati datang hikmah (SHB)

Mereka yang sombong merasa bahwa mereka lebih penting dari sesama, dan bahwa mereka memiliki alasan untuk bersikap seperti itu. Mereka yang sedang meninggikan diri, mereka juga yang akan mengalami kejatuhan, yang membawa rasa malu dan aib.

KJV Proverbs 11:2 When pride cometh, then cometh shame: but with the lowly is wisdom. NAS Proverbs 11:2 When pride comes, then comes dishonor, But with the humble is wisdom. NIV Proverbs 11:2 When pride comes, then comes disgrace, but with humility comes wisdom. NLT Proverbs 11:2 Pride leads to disgrace, but with humility comes wisdom. ITB Proverbs 11:2 Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.

Amsal 11:1 Standar Ganda

Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat. (TB LAI)

Sejak beribu tahun yang lalu orang sudah berusaha mengakali pengukuran supaya bisa menguntungkan pihak tertentu. Pedagang yang curang memiliki anak timbangan yang sudah dipermak. Ada yang menjadi lebih berat, agar mendapatkan barang yang lebih berat ketika membeli. Ada juga yang dibuat menjadi lebih ringan, sehingga mendapatkan keuntungan saat menjual barang. Dan sampai sekarang pun praktek kecurangan ini masih terjadi. Mulai dari transaksi di pasar, pembelian BBM di POM Bensin, sampai barang-barang hasil industri yang dijual dengan berat yang lebih ringan dari yang tertera. Ini adalah hal yang umum terjadi dalam dunia bisnis. Namun ternyata tidak luput dari mata Tuhan. Mengapa? Karena praktek semacam ini memperlihatkan kondisi hati orang yang melakukannya.
Dua jenis timbangan, yang digunakan agar pengukuran mendapat hasil yang berbeda dari yang sebenarnya, adalah bentuk standar ganda. Ini terjadi ketika kita menggunakan cara mengukur yang berbeda agar keuntungan tetap ada di pihak kita. Harus diakui kita sering mudah menggunakan standar ganda dalam hidup. Ketika kita menuntut orang untuk bersikap tertentu, padahal kitapun tidak mampu hidup dengan standar tersebut. Ketika kita menuntut orang untuk hidup dengan standar moral yang berbeda, inilah bentuk standar ganda. Ini adalah bentuk kemunafikan. Dan itu adalah kekejian bagi Tuhan.
Pengukuran yang akurat memiliki dua aspek, yaitu hasil pengukuran yang tepat dan memiliki penyimpangan yang minimal, serta proses pengukuran yang tepat dan rapi. Ketika kita hidup dengan cara belajar melakukan sesuatu dengan tepat dan rapi, maka kita akan mendapatkan hasil yang semakin lama semakin akurat. Termasuk ketika kita berurusan dengan moral dan etika. Ketika kita mencoba untuk melakukan yang terbaik yang dapat memenuhi standar Tuhan, maka lambat laun kita menghasilkan hasil yang akurat dan benar. Ini adalah hati yang tulus, yang tidak mendua hati. Hati yang disukai  Tuhan

Bagaimana menjadi seorang yang hatinya tulus:

  • Mengakui dalam hal apa selama ini kita cenderung menerapkan standar ganda
  • Melepaskan hal-hal yang kita tahu adalah hal yang munafik
  • Bersikap apa adanya, dengan bersandar pada standar Tuhan

KJV Proverbs 11:1 A false balance is abomination to the LORD: but a just weight is his delight. NAS Proverbs 11:1 A False balance is an abomination to the LORD, But a just weight is His delight. NIV Proverbs 11:1 The LORD abhors dishonest scales, but accurate weights are his delight. NLT Proverbs 11:1 The LORD detests the use of dishonest scales, but he delights in accurate weights. BIS Proverbs 11:1 TUHAN membenci orang yang memakai timbangan yang curang tapi Ia senang dengan orang yang memakai timbangan yang tepat.

Amsal 10:32 Tulus dan menyenangkan

Kata-kata orang tulus menyenangkan hati; kata-kata
orang jahat selalu menyakiti. (BIS)

Banyak orang telah terlatih untuk mengeluarkan kata-kata yang menyenangkan. Bahkan ada yang begitu terampil untuk menyenangkan orang lewat caranya bertutur kata. Namun berbahaya jika menyenangkan orang lain menjadi tujuan utama dalam berkomunikasi. Bisa-bisa kita harus membayar hal tersebut dengan kesakitan.

Ketika kata-kata yang kedengaran menyenangkan itu keluar dari hati yang tidak tulus, untuk sementara orang akan bergembira mendengarnya. Namun jika terbukti bahwa sebenarnya hal tersebut hanyalah tipu muslihat, maka orang akan merasa dikhianati dan sakit hati. Demikian juga bagi kita yang mengeluarkan kata-kata yang tidak sesuai kondisi hati, sering hal tersebut justru membuat kita merasa tertekan dan sakit.

Jika kita berfokus untuk memiliki hati yang tulus, dan juga menerima orang lain secara tulus hati, maka kita pun akan dapat belajar menyatakan hal-hal yang memang sesuai kenyataan dengan cara yang bisa diterima orang, bahkan jika isi komunikasi itu sebenarnya tidaklah menyenangkan. Namun karena kita ingin yang terbaik, bagi orang lain dan juga kita sendiri, kita akan mencoba mengolah komunikasi yang tidak menyenangkan itu menjadi sesuatu yang cocok dengan suasana pada saat itu. Pada waktunya kita akan menjadi orang yang trampil berkata-kata dengan tulus dan benar, dengan cara-cara yang baik dan dapat diterima orang lain.

Bagaimana menjadi orang yang terampil bicara baik dan menyenangkan:

  • Mulai dengan hati yang tulus, memikirkan hal-hal yang baik, tentang orang lain maupun diri sendiri
  • Belajar untuk menerima orang lain secara tulus, baik kekurangan maupun kelebihannya
  • Belajar untuk mengucapkan kata-kata yang tulus dan benar, namun sesuai dengan situasi dan kondisi,

KJV Proverbs 10:32 The lips of the righteous know what is acceptable: but the mouth of the wicked speaketh frowardness. NAS Proverbs 10:32 The lips of the righteous bring forth what is acceptable, But the mouth of the wicked, what is perverted. NIV Proverbs 10:32 The lips of the righteous know what is fitting, but the mouth of the wicked only what is perverse. NLT Proverbs 10:32 The lips of the godly speak helpful words, but the mouth of the wicked speaks perverse words.  ITB Proverbs 10:32 Bibir orang benar tahu akan hal yang menyenangkan, tetapi mulut orang fasik hanya tahu tipu muslihat.