Amsal 10:31 Buah

Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat. (TB LAI)

Buah yang baik adalah hasil dari pohon yang baik. Demikianlah buah dari hati yang terisi dengan benar adalah pembicaraan yang berkualitas dan menjadi berkat. Pohon buruk yang produksinya buruk akan ditebang, supaya tidak lagi menghasilkan buah-buah yang berkualitas jelek. Demikian juga pembicaraan buruk yang keluar dari hati yang buruk akan dihentikan secara paksa, karena tidak akan menghasilkan hal-hal yang membangun.

KJV Proverbs 10:31 The mouth of the just bringeth forth wisdom: but the froward tongue shall be cut out. NAS Proverbs 10:31 The mouth of the righteous flows with wisdom, But the perverted tongue will be cut out. NIV Proverbs 10:31 The mouth of the righteous brings forth wisdom, but a perverse tongue will be cut out. NLT Proverbs 10:31 The mouth of the godly person gives wise advice, but the tongue that deceives will be cut off. BIS Proverbs 10:31 Orang tulus menuturkan kata-kata bijaksana; orang jahat akan dibungkamkan mulutnya.

Amsal 10:23 Kesukaan mencerminkan hati…

Amsal 10:23 A fool finds pleasure in evil conduct, but a man of understanding delights in wisdom. (NIV)

Jika hati kita diisi dengan hal-hal yang baik, maka hal-hal yang baik juga akan menjadi hati kita – kesukaan, kegemaran dan kerinduan kita.

“… hasrat kita bukannya terlalu kuat, justru terlalu lemah. Kita adalah ciptaan dengan hati setengah-setengah, berkanjang dengan minuman, seks dan ambisi, padahal sebenarnya ditawari sukacita tanpa batas; seperti anak kecil yang ingin membuat pai lumpur di tanah karena ia tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya berlibur di pantai. Begitu gampang untuk membuat kita senang…— C.S. Lewis (Weight of Glory and Other Addresses)

Apa yang kausukai akan memperlihatkan kualitas hidupmu! Orang bodoh akan menyukai hal-hal yang merupakan kecemaran. Yang dimaksud dengan kecemaran di sini biasanya yang berhubungan dengan hal-hal yang tidak bermoral, termasuk di dalamnya hal-hal yang bobrok, kotor dan menjijikkan. Hal semacam itu sering merupakan hal yang populer, menantang dan dikonsumsi orang banyak. Sementara yang disukai orang arif adalah “..hal-hal bernilai, yang patut dipuji, yaitu hal-hal yang benar, yang terhormat, yang adil, murni, manis, dan baik”, yang justru sering dianggap membosankan.

Bagaimana menjadi orang yang arif dan senang:

  • Pikirkan hal-hal yang baik dan bermutu, dan belajar untuk menyukainya
  • Melepaskan kesenangan-kesenangan kita yang sebenarnya adalah kecemaran

Proverbs 10:23 It is as sport to a fool to do mischief: but a man of understanding hath wisdom. (KJV) Doing wickedness is like sport to a fool; And so is wisdom to a man of understanding. (NAS)  Doing wrong is fun for a fool, but living wisely brings pleasure to the sensible. (NLT) Orang bodoh senang berbuat salah; orang bijaksana gemar mencari hikmat. (BIS) Berlaku cemar adalah kegemaran orang bebal, sebagaimana melakukan hikmat bagi orang yang pandai. (ITB)

Amsal 10:20 Kaya karena kualitas bicara…

Amsal 10:20  Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi
pikiran orang fasik sedikit nilainya.

Lidah adalah sebuah alat komunikasi. Ketika orang benar berkomunikasi, pesan yang disampaikan bernilai tinggi, seperti sebuah perak. Dan juga murni, yang menandakan bahwa pesan itu keluar dari hati yang bersih dan disampaikan dengan cara-cara yang baik. Betapa kayanya seseorang yang berbicara atau mendengarkan pesan-pesan yang berkualitas tinggi!

Sebaliknya pikiran orang jahat, yang keluar dari hati yang jahat, tidak bernilai tinggi, walaupun mungkin disampaikan dengan cara-cara yang menyenangkan. Dan walaupun kuantitasnya banyak, namun sebenarnya tidak memberi nilai tambah, baik bagi orang berbicara ataupun yang mendengarkan.

Bagaimana menjadi orang yang arif dalam berkomunikasi:

  • Mulai dengan membersihkan hati dan pikiran, sehingga berisi hal-hal yang baik dan bermutu tinggi
  • Banyak mendengarkan orang-orang yang benar, yang memiliki pesan yang bermutu tinggi sebagai masukan dalam hati dan pikiran
  • Membagikan hal-hal yang baik yang adalah hasil perenungan dan pergumulan dalam hidup bagi orang-orang lain

KJV Proverbs 10:20 The tongue of the just is as choice silver: the heart of the wicked is little worth.
NAS Proverbs 10:20 The tongue of the righteous is as choice silver, The heart of the wicked is worth little.
NLT Proverbs 10:20 The words of the godly are like sterling silver; the heart of a fool is worthless.
BIS Proverbs 10:20 Perkataan orang yang baik bagaikan perak asli; buah pikiran orang yang jahat tidak berarti.

Amsal 10:16 Bagaimana meningkatkan kualitas hidup…

Amsal 10:16 Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan,
penghasilan orang fasik membawa kepada dosa.

Seberapapun hasil kerja yang dilakukan dengan motivasi dan cara yang benar, akan meningkatkan kualitas hidup seseorang. Seseorang yang bekerja dengan hati yang benar, akan cenderung melakukan pekerjaan dengan cara yang benar juga. Dan imbalan yang diterimapun akan cenderung digunakan untuk melakukan hal-hal yang benar – yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup orang tersebut.

Kebalikannya adalah mereka yang bekerja dengan sikap hati yang tidak benar, yang cenderung akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Namun hasil yang didapat belum tentu digunakan dengan cara yang benar, bahkan sering menjadi peluang untuk melakukan hal-hal yang tidak benar. Akibatnya justru menjerumuskan orang tersebut ke dalam lebih banyak dosa dan konsekuensinya.

Bagaimana menjadi orang yang arif dalam bekerja:

  • Bekerjalah dengan motivasi yang benar
  • Berkomitmen untuk melakukan cara-cara yang benar
  • Menggunakan hasil kerja untuk hal-hal yang benar dan meningkatkan kualitas hidup

KJV Proverbs 10:16 The labour of the righteous tendeth to life: the fruit of the wicked to sin.
NAS Proverbs 10:16 The wages of the righteous is life, The income of the wicked, punishment.
NLT Proverbs 10:16 The earnings of the godly enhance their lives, but evil people squander their money on sin.
BIS Proverbs 10:16 Kalau berbuat baik, upahnya ialah hidup bahagia; kalau berbuat dosa, akibatnya lebih banyak dosa.