Amsal 11:1 Standar Ganda

Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat. (TB LAI)

Sejak beribu tahun yang lalu orang sudah berusaha mengakali pengukuran supaya bisa menguntungkan pihak tertentu. Pedagang yang curang memiliki anak timbangan yang sudah dipermak. Ada yang menjadi lebih berat, agar mendapatkan barang yang lebih berat ketika membeli. Ada juga yang dibuat menjadi lebih ringan, sehingga mendapatkan keuntungan saat menjual barang. Dan sampai sekarang pun praktek kecurangan ini masih terjadi. Mulai dari transaksi di pasar, pembelian BBM di POM Bensin, sampai barang-barang hasil industri yang dijual dengan berat yang lebih ringan dari yang tertera. Ini adalah hal yang umum terjadi dalam dunia bisnis. Namun ternyata tidak luput dari mata Tuhan. Mengapa? Karena praktek semacam ini memperlihatkan kondisi hati orang yang melakukannya.
Dua jenis timbangan, yang digunakan agar pengukuran mendapat hasil yang berbeda dari yang sebenarnya, adalah bentuk standar ganda. Ini terjadi ketika kita menggunakan cara mengukur yang berbeda agar keuntungan tetap ada di pihak kita. Harus diakui kita sering mudah menggunakan standar ganda dalam hidup. Ketika kita menuntut orang untuk bersikap tertentu, padahal kitapun tidak mampu hidup dengan standar tersebut. Ketika kita menuntut orang untuk hidup dengan standar moral yang berbeda, inilah bentuk standar ganda. Ini adalah bentuk kemunafikan. Dan itu adalah kekejian bagi Tuhan.
Pengukuran yang akurat memiliki dua aspek, yaitu hasil pengukuran yang tepat dan memiliki penyimpangan yang minimal, serta proses pengukuran yang tepat dan rapi. Ketika kita hidup dengan cara belajar melakukan sesuatu dengan tepat dan rapi, maka kita akan mendapatkan hasil yang semakin lama semakin akurat. Termasuk ketika kita berurusan dengan moral dan etika. Ketika kita mencoba untuk melakukan yang terbaik yang dapat memenuhi standar Tuhan, maka lambat laun kita menghasilkan hasil yang akurat dan benar. Ini adalah hati yang tulus, yang tidak mendua hati. Hati yang disukai  Tuhan

Bagaimana menjadi seorang yang hatinya tulus:

  • Mengakui dalam hal apa selama ini kita cenderung menerapkan standar ganda
  • Melepaskan hal-hal yang kita tahu adalah hal yang munafik
  • Bersikap apa adanya, dengan bersandar pada standar Tuhan

KJV Proverbs 11:1 A false balance is abomination to the LORD: but a just weight is his delight. NAS Proverbs 11:1 A False balance is an abomination to the LORD, But a just weight is His delight. NIV Proverbs 11:1 The LORD abhors dishonest scales, but accurate weights are his delight. NLT Proverbs 11:1 The LORD detests the use of dishonest scales, but he delights in accurate weights. BIS Proverbs 11:1 TUHAN membenci orang yang memakai timbangan yang curang tapi Ia senang dengan orang yang memakai timbangan yang tepat.